Makassar, 7 Oktober 2024 – Dinas Perhubungan Kota Makassar terus bekerja keras menghadapi berbagai tantangan transportasi, termasuk kritik terhadap pengoperasian bus listrik, kemacetan lalu lintas, dan kebijakan rute satu arah. Dalam menghadapi isu-isu ini, Dinas Perhubungan, dengan dukungan hubungan masyarakat (PR), berhasil menerapkan strategi pengelolaan isu untuk menjaga reputasi dan memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat.
Mahasiswa Universitas Islam Negeri Makassar turut mengunjungi Dinas Perhubungan pada Senin, 10 Oktober 2024, sebagai bagian dari tugas mata kuliah yang dibimbing oleh Ibu Suryani Musi. Dalam kunjungan tersebut, mereka mendapatkan penjelasan terkait pengoperasian bus listrik yang masih terbatas karena infrastruktur pengisian yang belum memadai. Muhammad Irlan Ruslan, S.STP., M.Si, Kepala Sub Bagian Dinas Perhubungan, menegaskan bahwa “Kami terus mengembangkan infrastruktur pengisian bus listrik agar operasionalnya bisa berjalan lebih optimal. Untuk sementara, pengoperasian bus listrik hanya akan terbatas karena ketersediaan stasiun pengisian yang masih minim.”
Selain itu, permasalahan kemacetan lalu lintas juga menjadi fokus utama. Dinas Perhubungan bekerja sama dengan kepolisian dan menggunakan media sosial serta platform digital untuk memberikan informasi real-time mengenai kondisi lalu lintas. Solusi yang diterapkan termasuk penempatan petugas di titik-titik rawan kemacetan, serta penggunaan teknologi untuk memonitor kondisi lalu lintas.
Pada 27 Oktober 2023, Dinas Perhubungan juga sudah mengumpulkan data angkutan umum untuk menilai kesehatan armada, memastikan peningkatan layanan, dan revitalisasi kendaraan yang tidak layak digunakan. “Data ini sangat penting untuk memastikan kualitas layanan transportasi publik dan menambah armada di rute tertentu yang membutuhkan,” ungkap salah satu pejabat terkait.
Dengan pendekatan berbasis bukti dan komunikasi yang terbuka, Dinas Perhubungan Kota Makassar berhasil menjaga citra positif di mata publik dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap langkah-langkah yang diambil.