FAJAR.CO.ID -- Muhammad Faridnan mahasiswa jurusan lmu Komunikasi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar angkatan 2019 usai melakukan seminar proposal dengan permasalahan yang diteliti terkait "Komunikasi Antarpribadi Guru dan Anak Penyandang Disabilitas Tunagrahita di SLB Negeri 1 Sidrap".
Mahasiswa yang akrab disapa Farid ini melakukan penelitian terkait masalah komunikasi antar guru dan anak penyandang disabilitas. Farid menuturkan bahwa ia melakukan penelitian ini karena merasa tertarik mengenai isu-isu disabilitas, dan untuk perolehan data ia melakukan pencarian dibeberapa tempat yang memiliki objek penelitian ini.
"Untuk masalah perolehan data dan informasi awal terkait masalah penelitian, sebenarnya berbeda tiap individu. Untuk Saya sendiri, dengan judul proposal 'Komunikasi Antarpribadi Guru dan Anak Penyandang Disabilitas Tunagrahita di SLB Negeri 1 Sidrap', itu Saya tertarik meneliti hal ini karena memang Saya pribadi tertarik mengenai isu-isu disabilitas," katanya.
Di lain sisi Farid sebagai anak komunikasi berpikir bahwa kalau orang yang normal saja terkadang kesulitan untuk melakukan komunikasi, bagaimana dengan orang yang memiliki keterbatasan fisik/mental, contohnya yang dia teliti yaitu tunagrahita.
"Jadi hal tersebut yang buat Saya tertarik dengan penelitian ini. Untuk peroleh data tentunya Saya melakukan pencarian dibeberapa tempat yang memiliki objek penelitian ini, sehingga Saya menemukan beberapa data kalau objek penelitian Saya ini adanya di sekolah luar biasa/slb, dan opsi lain itu sekolah inklusi. Jadi sebelum memulai meneliti ataupun mengerjakan, Saya memang sudah lakukan pra observasi terlebih dahulu. kira-kira di lokasi penelitian ini ada tidak objek yang akan Saya teliti, kira-kira akan memenuhi tidak data-data nantinya yang Saya cari di tempat ini. Kurang lebih begitu, jadi intinya adalah, cari masalah yang akan diteliti, kira-kira apa keunikannya, lalu lakukan pra observasi biar ada data awal" tuturnya.
Lebih lanjut, Farid menuturkan bahwa penelitiannya ini merupakan penelitian kualitatif, yang rencananya ia akan menggunakan teori interaksionisme simbolik.
"Penelitian Saya kualitatif jadi belum ada teori yang jelas yang Saya gunakan sejauh ini, cuman Saya rencana mau menggunakan teori interaksionisme simbolik. Itpun masih Saya kerjakan revisi setelah sempro sebelum penelitian. Penelitian terdahulu sebenarnya banyak yang Saya jadikan referensi, hanya saja memang terdapat pembeda antara penelitian Saya dan sebelumnya. Untuk alasan Saya memilih peniltian ini, mungkin di chat sebelumnya Saya sudah jelaskan. Jadi secara dari teoritis ataupun penelitian terdahulu, Saya baru mencari tentang hal tersebut setelah Saya menemukan masalah yang Saya sendiri tertarik untuk teliti. Jadi lebih duluan memang terlintas dipikiran ku untuk melakukan penelitian itu, baru setelah itu Saya kumpul data teoritis dan meninjau penelitan terdahulu," tuturnya.
Ada pun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini, Farid menuturkan bahwa penelitian ini untuk menambah literatur bagj pembaca yang tertarik dengan topik tersebut.
"Untuk manfaat penelitian sendiri sebenarnya sudah tercantum di proposal. Cuman memang seperti biasanya, pembuatan suatu Karya Tulis Ilmiah (KTI) itu untuk menambah literatur bagi pembaca yang tertarik dengan topik tersebut. Dilain sisi ini juga memperkaya keilmuan yang ada khususnya di Ikom UINAM," tuturnya.
"Ini penelitian kualitatif jadi untuk pengumpulan data itu seperti biasanya observasi, wawancara, dokumentasi, jadi untuk alasan memilihnya, yah memang pada dasarnya kualitatif seperti itu pengumpulan datanya," tuturnya.
Terakhir, Farid menuturkan rasa syukur dan senang dalam pengerjaan proposal penelitiannya ini dan rencana kedepannya ialah buat penelitian dan KKN.
"Ahamdulillah senang, dan banyak juga ku lewati masalah-masalah yang ku hadapi selama ini, dan rencana ke depan itu buat penelitian, dan rencana KKN," tuturnya.
(https://sulsel.fajar.co.id/2022/12/16/mahasiswa-uin-lakukan-penelitian-terkait-komunikasi-antarpribadi-guru-dan-anak-penyandang-disabilitas/)
Citizen Reporter: Fakhrudin Jamaluddin